Senin, 09 November 2015

Roro Jonggrang


In ancient times, there lived a prince of Pengging Kingdom named Raden Bandung Bondowoso. Raden Bandung Bondowoso was a famous prince known by his power that was very great. Pengging kingdom was close to Keraton Boko. Keraton Boko was a kingdom led by a king named King Prabu Boko and assisted by ministers named Patih Gupalo. Prabu Boko and Patih gupalo was a cruel giant and liked to eat humans. That’s why Kearaton Boko was very dangerous and no one wanted to come there. Although Prabu Boko was a cruel and dangerous, he had a very beautiful daughter named Roro jonggrang.

One day, King Boko wanted to expand his territory by attacking his neighbors, namely the Pengging Kingdom. Prabu Boko gathered all his valiant army to conquer the Pengging Kingdom and went to Pengging Kingdom. Finally the fierce war happened, many people dead both from Pengging Kingdom and Keraton Boko. Looking at that situation, the king of Pengging Kingdoom named King Damar Moyo ordered his son Raden Bandung Bondowoso to plunge into the battle. Raden Bandung Bondowoso went to fight against Prabu Boko. The great fighting was happened between two human beings who were strong. They both were attacking each other until King Boko killed by Raden Bandung Bondowoso.

Seeing Prabu Boko had been killed, Patih Gupala ordered his troops to retreat. Raden Bandung Bondowoso did not let them escape. He and all his people pursued Patih Gupala and his remaining troops to Boko palace. Then Pengging kingdom attacked the Keraton Boko back. Finally Raden Bandung Bondowoso conquered Keraton Boko.

After conquering Keraton Boko, Bondowoso lived in the palace of Prambanan. He ruled that crown. He also fell in love with Roro Jonggrang and asked her to be his queen. Roro Jonggrang didn’t want to accept that request because she did not want to be a wife of a man who had killed his father. So that she looked for a way to refuse Raden Bandung Bondowoso’s proposal.

Roro Jonggrang asked a requirement to Raden Bandung Bondowoso to make a well and a thousand temples in just one night as the marriage requirement. The request sounds impossible for ordinary people but Raden Bandung Bondowoso agreed Roro Jonggrang’s request. By his power he collected all genies to help him make a thousand temples in one night. Seeing the magic of Raden Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang worried Raden Bandung Bondowoso would finish it.

Roro Jonggrang asked her maids to pound rice and burned straw in the east as a sign that the morning had come. The genies that help Raden Bandung Bondowoso was scared. They run away because they thought it was morning. Finally Raden Bandung Bondowoso failed to complete Roro Jonggrang’s requirement. He was only able to complete 999 temples. Knowing his efforts had been failed by Rorojonggrang, he became angry and turned Rorojonggrang into a statue to complete the 1000 temples.


Artinya:

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang pangeran dari kerajaan Pengging bernama Raden Bandung Bondowoso. Raden Bandung Bondowoso adalah seorang pangeran yang dikenal dengan kekuatanya yang sangat besar. kerajaan Pengging berdekatan dengan Keraton Boko. Keraton Boko adalah sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja bernama Raja Prabu Boko dan dibantu oleh menteri bernama Patih Gupalo. Prabu Boko dan Patih Gupalo adalah seorang raksasa yang kejam dan suka makan manusia. Itu sebabnya Kearaton Boko sangat berbahaya. Meskipun Prabu Boko kejam dan berbahaya, ia memiliki seorang putri yang sangat cantik bernama Roro Jonggrang.

Suatu hari, Raja Boko ingin memperluas wilayahnya dengan menyerang tetangganya, yaitu Kerajaan Pengging. Prabu Boko mengumpulkan semua pasukannya yang gagah berani untuk menaklukkan Kerajaan Pengging dan pergi ke sana. Akhirnya pertempuran sengit terjadi, banyak orang tewas baik dari Kerajaan Pengging maupun Keraton Boko. Melihat situasi itu, raja Pengging yang bernama Raja Damar Moyo memerintahkan putranya Raden Bandung Bondowoso untuk terjun ke pertempuran. Raden Bandung Bondowoso pergi untuk melawan Prabu Boko. Pertempuran besar pun terjadi antara dua manusia yang kuat itu. Mereka berdua saling serang sampai Raja Boko terbunuh oleh Raden Bandung Bondowoso.

Melihat Prabu Boko telah tewas, Patih Gupala memerintahkan pasukannya untuk mundur. Raden Bandung Bondowoso tidak membiarkan mereka melarikan diri. Dia dan seluruh rakyatnya mengejar Patih Gupala dan pasukannya yang tersisa. Kemudian kerajaan Pengging menyerang balik Keraton Boko. Akhirnya Raden Bandung Bondowoso pun menaklukkan Keraton Boko.

Setelah menaklukkan Keraton Boko, Bondowoso tinggal di istana Prambanan. Ia memerintah kerajaan itu. Ia juga jatuh cinta dengan Roro Jonggrang dan memintanya untuk menjadi ratunya. Roro Jonggrang tidak mau menerima permintaan itu karena dia tidak ingin menjadi istri seorang pria yang telah membunuh ayahnya. Sehingga dia mencari cara untuk menolak usulan Raden Bandung Bondowoso itu.

Roro Jonggrang meminta persyaratan untuk Raden Bandung Bondowoso agar dibuatkan sumur dan seribu candi dalam satu malam sebagai syarat pernikahan. Permintaan itu terdengar mustahil bagi orang biasa tapi Raden Bandung Bondowoso menyetujui permintaan Roro Jonggrang itu. Dengan kekuasaannya ia mengumpulkan semua jin untuk membantunya membuat seribu candi dalam satu malam. Melihat keajaiban Raden Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang khawatir Raden Bandung Bondowoso akan menyelesaikannya.

Roro Jonggrang meminta pelayan nya menumbuk padi dan membakar jerami di timur sebagai tanda bahwa pagi telah tiba. Para jin yang membantu Raden Bandung Bondowoso takut. Mereka melarikan diri karena mereka pikir itu pagi. Akhirnya Raden Bandung Bondowoso gagal menyelesaikan persyaratan Roro Jonggrang itu. Dia hanya mampu menyelesaikan 999 candi. Mengetahui usahanya telah gagal oleh Rorojonggrang, ia menjadi marah dan merubah Rorojonggrang menjadi patung untuk menyelesaikan 1000 candi itu.

sumber : http://www.belajarbahasainggrisku.com/2014/12/cerita-rakyat-indonesia-dalam-bahasa-inggris-tentang-roro-jonggrang-dan-artinya.html

0 komentar:

Posting Komentar